SIVB: Dari Perlawanan Kolonial Menuju Persebaya Surabaya

Gepubliceerd op 29 juli 2025 om 23:57

Pendahuluan

Didirikan pada 18 Juni 1927 di Surabaya, Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) muncul sebagai reaksi terhadap dominasi sepak bola kolonial. Pada masa itu, dunia sepak bola dikuasai oleh klub-klub Eropa, terutama SVB (Soerabajasche Voetbal Bond) — organisasi sepak bola resmi yang beranggotakan pemain-pemain Belanda dan elite kolonial.

SIVB menjadi simbol perlawanan serta tempat berkumpulnya para pemain pribumi yang ingin menunjukkan kemampuan mereka di lapangan hijau tanpa diskriminasi.

 

SVB: Klub Kolonial yang Mendominasi

SVB, didirikan pada awal abad ke-20 (sekitar 1910), merupakan organisasi resmi yang mewadahi klub-klub sepak bola untuk orang Belanda dan Eropa di Surabaya. Klub ini bermain di kompetisi kolonial yang disebut Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) dan dikenal sebagai tempat eksklusif yang tertutup untuk pribumi.

SVB memiliki fasilitas, pelatih, dan dukungan pemerintah kolonial — menjadikannya simbol struktur kekuasaan dan diskriminasi dalam olahraga. Pertandingan antara SVB dan klub-klub pribumi jarang terjadi, dan bila ada, biasanya tidak seimbang karena perbedaan akses dan dukungan.


SIVB vs SVB: Dua Dunia, Satu Kota

Meski sama-sama berasal dari Surabaya, SIVB dan SVB mewakili dua dunia yang berbeda. SVB adalah representasi kolonialisme, sedangkan SIVB adalah perwujudan semangat nasionalisme. Persaingan mereka lebih dari sekadar pertandingan: ini adalah pertarungan identitas, harga diri, dan masa depan bangsa.

Dalam konteks ini, pendirian PSSI oleh SIVB dan klub-klub pribumi lainnya pada tahun 1930 adalah langkah besar untuk memisahkan diri dari sistem kolonial seperti yang dijalankan SVB.

Setelah kemerdekaan Indonesia, SVB kehilangan pengaruh dan akhirnya menghilang, sedangkan SIVB terus berkembang dan menjadi fondasi bagi Persebaya Surabaya yang kita kenal hari ini.


Perjalanan SIVB Menjadi Persebaya

  • 1938: Ganti nama menjadi Persibaja
  • 1943: Tetap aktif selama pendudukan Jepang
  • 1959: Resmi menjadi Persebaya Surabaya

Persebaya menjadi salah satu klub paling bersejarah di Indonesia, membawa semangat juang dari SIVB dan terus didukung oleh suporter fanatik mereka, Bonek.


 

Kronologi Sejarah Singkat

Tahun Peristiwa 1910-an SVB didirikan oleh komunitas Belanda 1927 SIVB berdiri untuk pemain pribumi 1930 SIVB ikut mendirikan PSSI 1938 SIVB menjadi Persibaja 1959 Berganti nama menjadi Persebaya Surabaya 1960-an SVB tidak aktif lagi pascakemerdekaan


Kesimpulan

Kisah antara SIVB dan SVB bukan hanya sejarah sepak bola, tetapi juga sejarah perjuangan identitas dan kemandirian. Dalam bayang-bayang kolonialisme, SIVB berdiri sebagai simbol kebanggaan arek-arek Suroboyo dan kini hidup dalam semangat Persebaya — klub rakyat yang lahir dari semangat melawan ketidakadilan dan terus menjadi lambang semangat Surabaya.

  

Reactie plaatsen

Reacties

Er zijn geen reacties geplaatst.