Marciano Aerts: Merupakan suatu kehormatan jika bisa bertinju untuk Indonesia

Gepubliceerd op 6 augustus 2025 om 22:53

ENSCHEDE – Petinju muda berbakat asal Belanda, Marciano Aerts (24), mengungkapkan kebanggaannya terhadap akar budayanya yang berasal dari Surabaya. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan WWW.BONEKBELANDA.COM, Marciano berbagi kisah inspiratif tentang perjalanannya mengenal kota pahlawan dan kecintaannya terhadap klub legendaris Persebaya.

“Akar Indo/Surabaya saya berasal dari kakek saya dari pihak ibu. Kakek saya sangat bangga dengan Surabaya. Kalau bicara tentang kakek, berarti bicara tentang kota itu,” ungkap Marciano.

Kembali ke Akar

Pada awal 2024, Marciano akhirnya menginjakkan kaki di Surabaya — sebuah pengalaman yang ia gambarkan sebagai “pulang ke rumah.” Meskipun hanya sempat tinggal selama tiga hari, ikatan emosional dengan kota dan masyarakatnya begitu kuat.

 

 “Saya langsung merasa nyambung dengan kota, orang-orang, dan budayanya. Saya pasti ingin kembali secepatnya,” ujarnya.

Siap Membela Merah Putih?

Ketika ditanya apakah ia bersedia membela Indonesia jika dipanggil, jawabannya tegas: “Kalau saya dapat telepon dari Indonesia, saya pasti mau. Merupakan suatu kehormatan untuk membantu mengembangkan olahraga tarung di Indonesia.” 

Koleksi Jersey dan Cinta untuk Persebaya


Marciano dikenal sebagai kolektor kaos pertandingan. Beberapa koleksi kebanggaannya berasal dari Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya.



 “Saya sudah punya beberapa jersey Timnas dan beberapa dari Persebaya. Tapi saya ingin menambah lagi koleksi dari Persebaya tentunya.”



Sejak kunjungannya ke Surabaya, Marciano mengaku tak bisa lepas dari atmosfer Bonek. Grafiti, kaos hijau, dan semangat satu nyali membuatnya jatuh cinta.



“Tujuan saya waktu itu adalah dapat kaos Persebaya, karena di luar Indonesia sangat sulit menemukannya. Sekarang saya selalu ikuti perkembangan klub. Salam satu nyali, WANI!”

Belum Pernah Nonton Langsung, Tapi…



Walau belum pernah menyaksikan langsung pertandingan Persebaya di stadion, keinginan itu sudah menjadi impian terbesarnya.

“Ini ada di urutan pertama saya. Semoga tahun ini bisa nonton langsung di Gelora Bung Tomo!”


Marciano juga mengaku cukup kesulitan mengikuti semua pertandingan dari Belanda, namun selalu berusaha untuk menontonnya.

TEKST: RICK BRAKER

Reactie plaatsen

Reacties

Er zijn geen reacties geplaatst.